Monitoring Kegiatan Validasi Lapang di Lahan Pengujian Efikasi
Sukabumi, 28 Oktober 2025 - Sebagai tindak lanjut hasil pertemuan ke-2 ASEAN Bio-efficacy Expert Task Force (ABETF) yang dilaksanakan di Jakarta pada 20 Mei 2025, Indonesia melalui BRMP Lingkungan Pertanian ditunjuk untuk melaksanakan validasi pengujian lapang batch-1 terhadap protokol pengujian efikasi fungisida pada penyakit blas padi (Pyricularia oryzae). Penugasan ini menegaskan peran aktif Indonesia dalam upaya harmonisasi standar uji efikasi pestisida di kawasan ASEAN.
Kegiatan validasi lapang mencakup dua jenis pengujian, yaitu: (1) pengujian efikasi fungisida berdasarkan protokol hasil harmonisasi Subtim Fungisida ABETF, dan (2) pengujian efikasi menggunakan protokol nasional Indonesia (Existing Protocol). Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membandingkan dan menyelaraskan metode pengujian yang digunakan antarnegara, sehingga hasil pengujian efikasi dapat diakui secara regional.
Pelaksanaan pengujian efikasi dilakukan oleh PT Hexa Prima Lestari, lembaga uji yang telah terdaftar secara resmi melalui Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 282/KPTS/SR.330/M/06/2023. Seluruh rangkaian kegiatan validasi ini didukung dan didanai oleh Croplife Indonesia dan Croplife Asia, sebagai bentuk kolaborasi antara sektor pemerintah dan mitra industri dalam mendukung peningkatan kapasitas pengujian pestisida di Indonesia.
Selama proses validasi, BRMP Lingkungan Pertanian berkolaborasi dengan tim ahli dari Kementerian Pertanian Thailand yang berperan sebagai Protocol Champion dari Subtim Fungisida ABETF. Dalam kegiatan ini, ahli patologi tanaman dari Thailand bertindak sebagai Study Director yang bertanggung jawab untuk memverifikasi kesesuaian pelaksanaan pengujian lapang terhadap protokol harmonisasi. Selain itu, mereka juga melakukan tinjauan lapangan untuk menilai tingkat serangan penyakit blas pada tanaman padi serta memberikan masukan teknis guna penyempurnaan protokol uji.
Melalui kegiatan ini, diharapkan Indonesia dapat berkontribusi secara signifikan dalam pengembangan dan penyelarasan standar pengujian efikasi fungisida di tingkat ASEAN, sekaligus memperkuat kapasitas nasional dalam mendukung sistem registrasi pestisida yang lebih kredibel dan berbasis ilmiah.